9.23.2016

Haus Bahagia


Halo, puji Tuhan akhirnya sekarang hari Jumat yang artinya: gue punya cukup waktu luang untuk membuka laptop dan menulis (karena di hape gue ga ada aplikasi Blogger). Biasanya, pulang sekolah udah sore, ulangan bertubi-tubi dan belum belajar sama sekali. (well that kinda rhymes. tapi jangan ditiru, lagi mau berubah kok)

Nah, pada sore hari ini gue mau mengungkit tentang sebuah kesalahan yang sering sekali kita lakukan tanpa kita sadari, dan tidak berniat untuk merubahnya karena satu alasan: ga sadar. And now, let's all stop doing the same mistake. Yuk, sadar.

Tadi pagi, bahkan bukan cuma tadi pagi, gue udah dipenuhi pikiran negatif. Ngebayangin harus sekolah, udah males. Belom lagi pulang sekolah jam 3.15, harus les lagi. Liat post orang di instagram, langsung mikir, "Kok hidupnya enak banget? Kenapa gue gabisa jadi kayak dia?"

Dari keluhan gue di atas, kalian udah punya gambaran belum tentang apa yang mau gue bahas? (kalo ga sadar berarti kalian ga peka bhay). Oke lanjut. Jadi, gue mau ngebahas tentang KEBAHAGIAAN.

Sekarang gue mau nanya ke kalian semua,
"Apakah lo udah merasa bahagia sekarang?"
"Arti kebahagiaan buat lo tuh apa sih?"

Di dunia ini, sadar ga sadar, kita sering banget dihadapi dengan keinginan-keinginan kita. Pemikiran bahwa "Gue harus dapetin ini dulu, baru gue mau bahagia" seringkali menjadi sebuah pemikiran yang  kita anggap tidak ada salahnya.

Now, you are still breathing.
Now, you can blink your eyes.
Now, you can still read my text.
Now, why don't we take a moment and STOP wanting for more and more?

Jadi, bagi kalian yang haus akan kebahagiaan, ini adalah sebuah kunci dari kebahagiaan yang harus lo pegang dan hafal mati kayak Pancasila:

"Kebahagiaan bukan diukur dari apa yang kita punya."
"Kebahagiaan diukur dari seberapa besar kita bersyukur atas apa yang kita punya"

Dari kalimat pertama di atas, gue cuma tambahin sebuah kata, yaitu bersyukur. Mau seberapa kaya kalian, seberapa bertalentanya kalian, kalian tidak akan pernah bahagia kalau kalian tidak bersyukur. Jadi, jangan pernah lupa untuk bersyukur dan ingat bahwa segala sesuatu yang kita punya itu adalah pemberian Tuhan. (bukan tugas agama kok bukan)

Jangan kejar target baru mau bahagia. Melainkan berbahagialah mulai dari sekarang, atau tidak selamanya.

9.03.2016

#1: Haru dalam Tawa

31th December 2014
rasanya baru kemarin aku mengenalmu.
26 agustus 2016: hari dimana aku jatuh cinta pada seorang sosok Tulus bersamaan dengan kehilangan orang yang dicinta. tak terasa ratusan hari telah berlalu, dan hari ini adalah hari untuk mengakhiri memori yang kami bagi. kami memang tidak saling mengenal dalam waktu yang lama, sehingga tidak akan masuk akal bila aku menulis "memandang lembaran foto hitam putih."
12:35 am perasaanku: kaku dan hampa.
mobil temanku menyisir tol dengan lirik lagu "...ku tetap teman baikmu". stereonya yang sangat kencang namun melodis, aku suka itu. it actually mad me feel like "living". the way he drives and the whole people in the car starts to sing, bertindak seolah-olah tidak ada yang salah. faktanya, kami sedang menuju ke sebuah tempat perhentian, namun juga bisa disebut tempat kepergian. melepas kepergian seseorang yang telah kukagumi sejak dulu, yang tidak pernah terpikir olehku untuk bisa mengenalnya.
there are a lot of words and memories to define you, and things that reminds me of you. seakan tersadar dari lamunan, "dalam setiap perjumpaan pasti ada perpisahan. beberapa orang memang tercipta untuk jatuh cinta, tapi tidak untuk saling memiliki."